- Back to Home »
- Cinta »
- Kisah Cinta Sejati : Wahai Engkau Calon Jodohku
Posted by : Rulionly
Senin, 07 April 2014
Wahai engkau yang
masih dalam kesendirian atau engkau yang
masih dalam pencarian seseorang dalam genggaman
hatimu , maukah engkau aku beri julukan
JOMBLO .?
Ntahlah akupun tak
pernah mengerti mengapa harus kata jomblo
yang mewakilkan seseorang yang sedang dalam
kesendirian. yang jelas julukan itu pernah
melekat dalam diriku bahkan aku pernah
suatu hari merasa bangga karena orang-orang
disekitarku menjulukiku JONES , sebenarnya aku
tidak begitu mengerti mengapa orang-orang
memanggilku dengan JONES, bagiku kata jones
itu cukup keren untuk ukuran sebuah nama,
kapan lagi aku dijuluki dengan nama bule,
14 hari aku bangga memiliki julukan Jones
sebelum akhirnya seseorang memberitahuku arti
JONES adalah Jomblo Ngenes, ntah aku harus
bersedih ataupun tertawa , yang jelas itu
sangat membuatku malu.
Ini cerita bukan
tentang seorang jomblo , dia ataupun
mereka , ini kisah tentangku dan dirinya,
calon pendampingku.
November 2006
Namaku Bagas Adi
Putra , Aku bersekolah di Sekolah Menengah
Kejuruan , jurusan computer tingkat ketiga atau
kelas 3 saat itu, masa-masa putih abu-abuku ,
bisa dibilang menyenangkan , mengapa tidak ,
aku memiliki begitu banyak teman yang
meskipun tidak selalu ada untukku namun
mereka sangat peduli padaku , canda saat
jam istirahat selalu saja membuatku rindu
akan masa-masa itu . apalagi dahulu aku
sangat sering sekali jadi bahan tertawaaan
teman-temanku, bukan karena aku siswa kuper ,
ataupun siswa yang bodoh , mungkin masalahnya
sepele , tapi aku sangat ingat sekali saat
mereka menertawaiku karena aku mengaku belum
pernah berpacaran.
“Bagas kamu beneran belum pernah pacaran sekalipun.?”
“Bagas kamu gak bosen masa-masa remajamu dihabiskan sendiri saja.?”,
“Bagas meskipun kita disekolah untuk belajar, tapi apa salahnya kalau punya pacar, apa kamu gak doyan cewek gas.?”“Bukanya aku gak mau cari cewek ataupun aku gak doyan cewek , tapi aku masih menunggu jodoh dari Tuhan semesta alam , hehehe kata ibuku, manusia yang lahir itu sudah ada jodohnya masing-masing , jadi aku tak perlu khawatir tak dapata jodoh , karena jodoh itu datangnya dari Allah SWT“
Yah , aku sangat
ingat sekali bagaimana kami bercanda dan
bagaimana kami saling menyindir , bukan untuk
sesuatu yang buruk , namun itu hanyalah
bentuk keakraban kami dalam berteman
dan bersahabat. Dan akupun tak pernah marah
atau tersinggung apalagi mendendam karena
itu adalah candaaan khas anak SMA , yang
tentunya kalian juga pernah merasakannya.
Meskipun aku biasa saja menanggapi
sindiran-sindiran yang menyudutkanku seorang
jomblo tapi akupun pernah merasakan
kejenuhan dan ingin sekali rasanya
mengakhiri status kebanggaanku sebagai jomblo
terhormat “menurutku” .
Dan meskipun aku
belum pernah menjalin hubungan pacaran saat
itu, bukan berarti aku tak laku
sebagai seorang pria, seorang wanita cantik
pernah mengutarakan perasaan sukanya terhadapku ,
ia adalah teman sekolahku sendiri , namanya
Farah, tapi ntahlah meskipun dia cantik ,
sopan dan mungkin akan menjadi istri
idaman banyak laki-laki, aku sama sekali
tak menyimpan perasaan yang lebih
kepadanya. kalianpun tentu tahu yang namanya
urusan hati tidak bisa untuk
dipaksakan dan aku menolaknya dengan cara
halusku agar tak menyakiti hatinya.
Beberapa minggu
setelah Farah mengutarakan perasaanya kepadaku
namun aku tak mungkin bisa membalas
perasaanya, karena menurutku kami sangat berbeda
dan tak bisa dicocokan , meskipun kata
orang perbedaan itu indah. Hari-hariku kujalani
dengan bagaimana mestinya dan yang tak
pernah tertinggal , disetiap setelah sujudku ,
aku tak pernah tertinggal berharap dan
meminta kepada sang penguasa Alam semesta
dan sang pemilik hati setiap manusia , agar
sesegera mungkin aku didekatkan kepada sang
calon jodohku, tak jarang disetiap sebelum
aku membaringkan tubuhku dan memejamkan
mataku dikala malam menjelang aku sempatkan
menyapa sang calon jodohku.
“Assalamualaikum wahai engkau calon jodohku.?”“Tunggulah aku dipenantian hatimu, dan jangan engkau kunci hatimu karena aku akan datang kepadamu dan mengetuk hatimu dengan cinta imanku , ““Meskipun aku dan kamu saat ini masih dalam kebimbangan , aku harap engkau tak pernah lelah untuk mencari dan meminta petunjuk dimana keberadaanku”“Wahai engkau calon jodohku aku ingin saat waktu itu tiba, dimana engkau telah menemukanku , engkau telah memantapkan hatimu untuk diberikan kepadaku ““Untuk engkau calon jodohku , mungkin sampai sini dulu perbincangan kita untuk malam ini , aku harap engkau selalu menungguku , selamat malam wassalamualaikum.”
Mungkin hanya
orang gila yang berbicara sendirian, kepada
seseorang yang belum pernah dilihatnya dan
tidak tahu dimana keberadaanya
Yah mungkin
kata-kata itu yang sering aku ucapkan
dan aku tulis dibuku catatanku setiap
hari dan setiap setelah aku bersujud
kepada Allah sang pemilik kehidupan, aku
memang bukan orang yang taat kepadaNya ,
dan mungkin aku juga bukan orang baik
dalam hal beragama, namun aku selalu
saja berfikir, karena aku mahkluk yang
lemah , itu sebabnya aku selalu meminta dan
memohon kepadaNya.
Aku sadar setiap
manusia pasti memiliki rasa bosan dan jenuh ,
begitupun denganku , setiap hari aku memikirkan
dimanakah saat ini calon jodohku berada,
akhirnya aku meluapkan semua isi perasaanku
lewat sebuah tulisan-tulisan kecil dibukuku ,
ntah mengapa dikala memikirkannya aku jadi
begitu suka menulis cerita-cerita pendek
tentang kehiduanku , dan akhirnya aku
senang sekali menulis, dan tidak jarang
hasil tulisanku aku perlihatkan kepada
sahabat-sahabatku, dan Allhamdulillah bukan hanya
engkau membawa spirit dalam hidupku, namum
engkau juga membawa pemikiranku kedalam hal
yang positif , karena kebanyakan teman-temanku
menyukai setiap tulisanku , akhirnya aku mencoba
untuk membuat cerita sedikit panjang, katakanlah
sebuah novel .
“DIMANAKAH LETAK
DIRIMU.?” Itulah judul
novel tulisanku, Akhirnya aku bisa menyelesaikan
tulisanku dan rencananya akan aku bawa
kepenerbit , syukur-syukur jika bisa diterima dan
naik cetak.
Pukul 13:15
setelah pulang dari kewajibanku belajar disekolah
aku langkahkan kakiku dan naik kendaran
umum menuju tempat penerbitan , rencananya aku
akan membawa draf novelku kesana dengan
harapan bisa naik cetak dan lebih dari
itu , aku harap setelah novelnya
terbit aku bisa segera menemukan seseorang
calon jodohku. 30 menit setelah aku menaiki
angkutan umum , akhirnya sampai juga
dipelataran kantor tak sengaja aku
bertabrakan dengan seseorang wanita muda ,
mungkin seumuran denganku , aku tak tahu
mengapa hati ini begitu berdebar kencang ,
ntah mengapa ketika aku menatap wajahnya
tersimpan kesejukan dan akhirnya aku
meminta maaf karena disini aku yang
salah terlalu terburu-buru.
“Oh maafkan aku , aku tadi terburu-buru , kamu tidak apa-apa.? Apa ada yang luka.?”
Mungkin dia marah karena aku menabraknya , tak sedikitpun dia mengucapkan sesuatu , Ia hanya tersenyum dan pergi , tapi jika ia marah kepadaku untuk apa senyum itu.?. aku rasa aku telah jatuh cinta kepadanya, setelah kejadian itu aku berharap aku bisa menemuinya lagi untuk kembali meminta maaf.
Hari-hari setelah
aku bertemu wanita itu terasa begitu
indah kurasakan , dan setiap hari aku
berdo’a agar aku bisa dipertemukan lagi .
Aku berfikir pasti ia juga seorang
penulis sepertiku , jika tidak untuk apa
ia mendatangi tempat penerbitan , dan akhirnya
aku coba untuk mencarinya lagi ditempat
yang sama saat aku dan dia bertabrakan,
setiap aku pulang dari sekolah aku
sempatkan pergi ketempat itu dan berharap
bisa menenemuinya kembali , namun sudah
seminggu aku bolak-balik tempat itu belum
juga aku bisa menemuinya, tapi aku tak
menyerah demi bertemu dengannya. Dan akhirnya
dihari ke 14 atau sekitar 2 minggu aku
datang ketempat itu , akupun bertemu
dengannya dan benar saja aku lihat
dia membawa tumpukan kertas mungkin itu
adalah draft novel yang ia tulis “fikirku”.
Dan akhirnya aku mencoba mendekatinya untuk
memulai pembicaraan.
“Selamat sore , maaf kamu yang waktu itu aku tabrak kan.? Wah kita ketemu lagi disni , oh iya maukah kamu memaafkanku karena waktu itu aku menabrakmu.?”
Aku terus berusaha berdialog dengannya, namun setiap pertanyaan yang aku lontarkan kepadanya , tak sedikitpun dia menjawabnya, aku bingung saat itu , mengapa dia hanya menjawabku dengan senyuman.
“Hmmm kamu tidak mau sedikitpun bicara denganku , apakah kamu masih marah padaku .? . jika benar begitu dari lubuk hatiku yang paling dalam aku ingin meminta maaf kepadamu, dan jika boleh aku ingin mengenalmu .? bolehkan.?”
Tetap dengan
senyumnya , tanpa ada sedikit katapun
yang keluar dari mulutnya, kali ini aku benar-benar
bingung , aku berusaha berdialog dengannya tapi
ia tak mau sedikitpun berbicara padaku ,
dan akhirnya dia mengambil sesuatu dari tas
yang dibawanya, rupanya ia mengambil sebuah
kertas dan pulpen dan menuliskan sesuatu , dan
diberikanlah kepadaku kertas itu.
“Ia aku memaafkanmu , lagipula ini bukan sepenuhnya salahmu , aku bisu dan tuli , dan apakah kamu masih mau mengenalku.?”
Ya Allah ternyata
aku telah salah sangka kepadanya , aku
tak tahu jika ia bisu dan tuli ,
tenyata dia hanya bisa membaca gerak
bibirku tanpa bisa berbicara dan mendengar
kata-kataku,. Dan setelah dia membuka
pembicaraannya dengan kertas itu , akupun
mencoba mengenalnya, berbincang-bincang dengannya
mengunakan tulisan.
“Namaku Bagas , Oh iya namamu siapa.? Bolehkah aku mengetahuinya.?”“Tentu saja boleh bagas, namku Adinda,”
Aku sangat senang
sekali bisa berbincang-bincang dengannya dan
melihatnya dari dekat ,
Aku sangat
senang sekali dia mau berbincang-bincang
denganku. Dan menatap wajahnya dari dekat
membuatku semakin ingin mengenalnya lebih
jauh lagi .
Waktukupun berlalu begitu cepat
tak terasa sudah 2 minggu berlalu
sejak aku berkenalan dengannya, dan kini
aku dan dia telah semakin akrab , tak
jarang aku menjadikan pergi kepenerbitan
sebagai alas an agar aku dapat bertemu
dengannya, hal itu membuat kami semakin
akrab, dan hal yang harus selalu aku
ingat ketika akan pergi kekantor penerbitan
adalah buku dan sebuah pulpen, meskipun
berbincang-bincang dengannya harus menggunakan tulisan
,namun aku tak pernah lelah ataupun
sungkan, karena tak tau mengapa aku merasa
begitu nyaman ketika aku ngobrol dan
berbincang-bincang dengan Adinda. Dan ternyata
aku salah , aku kira Adinda tak
mengerti bahasa isarat itu sebabnya ia
selalu menggunakan tulisan untuk berkomunikasi
denganku, tapi ternyata.
“Dinda, apakah kamu bisu sudah sejak kamu kecil.? Dan apakah kamu selalu menulis untuk berkomunikasi dengan seseorang.?” (Tulisku)Aku lihat Adinda menatapku dengan senyum khasnya dan menyodorkan tulisan kepadaku.
“Iya , aku bisu sejak aku dilahirkan , ini memang berat bagiku tapi ibuku pernah berkata padaku, meskipun aku tidak bisa berbicara dan mendengar , namun aku harus tetap bersyukur karena aku masih bisa melihat dan merasakan. Dan sebenarnya aku bisa menggunakan bahasa isyarat , tapi aku takut , jika aku menggunakan bahasa isyarat pasti kamu tidak akan mengerti dan pasti kamu juga tidak akan mau lagi berkomunikasi denganku , itu sebabnya aku selalu menuliskan setiap perkataanku.”
Aku sangat senang
sekali ternyata Adindapun merasakan kenyamanaan
ketika ia berkomunikasi denganku .
Hari demi hari
aku lewati dengan memikirkannya , ntah
mengapa aku selalu ingin berdo’a ketika
aku telah selesai sholat , aku selalu berdoa
kepaNya agar Adinda bisa menjadi jodohku
kelak , dan ketika bersamanya meskipun aku
belum menjadi siapa-siap untuknya perasaan cintaku
semakin besar , dan sampai suatu ketika
aku menemukan kenyataan yang begitu mengejutkanku
, aku tak sengaja melihat beberapa catatan
dibukanya seperti yang aku tuliskan dan
aku pinta disetiap sujudku , do’anya hampir
sama seperti doaku.
“Tuhan jika boleh aku meminta , aku ingin engkau menunjukan calon jodohku”
“Wahai engkau calon imamku , aku ingin engkau mengetuk hatiku dengan cinta imanmu”
“Wahai calon imamku , jemputlah aku dengan kereta cintamu dan aku mohon jangan pernah engkau merasa lelah untuk mencari dimana letakku , karena aku sangat merindukanmu”
“Wahai engkau calon imamku , siapapun engkau , aku ingin engkau adalah laki-laki terbaik yang pernah aku temui ,”
“Wahai engkau calon imamku , aku mencintaimu dengan seluruh hatiku”
Aku tak pernah
menyangkau jika seseorang yang setiap
malam aku berdo'a agar aku dipertemukan
dengannya, dan seseorang yang selalu aku
rindukan kehadirnya sekarang berada disekitarku
bahkan akupun telah mengenalnya,
“Adinda , maaf sebelumnya, tadi aku tak sengaja membaca isi catatan bukumu , apakah ini adalah catatan yang kamu buat berasal dari lubuk hatimu.?” ( sambil menunjukan buku yang cukup kusam miliknya)“oh , itu , iya aku menulisnya sudah sejak 1 tahun yang lalu , bahkan aku tak tahu aku masih menyimpannya ditasku , memang kenapa.?”“Oh tidak , aku hanya terkejut ternyata wanita yang selama ini aku impi-impikan menjadi jodohku adlah dirimu , dan aku yakin ini bukan kebetulan , tapi Tuhan telah mengatur semuanya, coba lihatlah ini adalah tulisan-tulisanku yang sejak lama aku buat , aku rasa doa kita sama dan aku rasa aku sudah jatuh cinta padamu.” (menunjukan semua catatan-catatan ku )
“Kamu salah bagas , tentu kamu tahu aku lebih tua darimu , kamu masih berseragam SMA , dan aku rasa usiamu masih sekitar 17 tahunan , mana mungkin berjodoh denganku yang sudah berusia 23 tahun , “
Sejak aku mengenalnya
aku tak pernah tahu jika usianya
lebih tua dariku , aku kira ia seumuran
denganku , tapi aku juga tak pernah peduli
berapa usianya , yang jelas aku sudah
sangat jatuh cinta padanya.
“Dinda , kamu tahu cinta itu buta., aku pun tak pernah peduli berapa usiamu , dan bagaimana keadaanmu , yang jelas aku sangat menyukaimu.”
“Yah akupun sangat tahu hal itu , tapi bukan itu saja masalahnya, aku mengenalmu dan berusaha untuk menjadi teman tidak untuk lebih , karena aku tahu kamu itu baik dan enak untuk diajak berkomunikasi padahal aku adalah orang bisu , dan juga aku merasa tulisan itu sepertinya bukan untukmu tapi untuk suamiku , dan sekarang aku sudah menemukannya sejak 6 bulan yang lalu , aku sudah menikah bagas, dan kina aku sudah bahagia bersama suamiku”
Aku tak pernah
menduga jika Adinda sudah memiliki suami,
aku tak tahu seberapa sakitnya hatiku
saat itu , dan akhirnya aku berada dimana
kehancuran terbesar dalam hidupku , tiap
hari aku termenung mengingat seseorang yang
aku cintai dan yang aku anggapa
adalah calon jodohku sudah memiliki suami,
tapi aku sadar hidupku harus bangkit
dan kembali berdiri , akhirnya aku coba
untuk melupakannya dan berusaha melanjutkan
jalan hidupku.
April 2007 aku
telah berhasil lulus Sekolah Menengah Kejuruan
, dan melanjutkan kuliah diluar kota serang
, aku dan orang tuaku pindah ke Jakarta ,
dan aku merasa masa lalu cukuplah menjadi
masa lalu , aku tak perlu membebani
masa depanku dengan segelintir permasalahan
dimasa lalu , dan akhirnya aku mulai
melupakan rasa sakit saat aku tahu
Adinda yang aku cintai sudah memiliki
seorang suami, namu ingatan tentang masa-masa
kita bersama masih terus melekat dalam
hatiku , jujur aku masih mencintainya dan
tak bisa melupakannya.
Tahun 2013
akhirnya aku lulus kuliah S1 jurusan
Ilmu Teknolgi , akupun kini telah
kembali dikota serang , kota yang dahulu
dimana aku bersekolah SMK dan kota
dimana aku menemukan cinta pertamaku, aku
telah resmi menjadi karyawan disebuah
perusahaan besar. Dan aku kini telah
memiliki penghasilan sendiri dan lebih dari
itu aku telah memiliki sebuah rumah
yang meskipun kecil tapi cukup nyaman untuk
dihuni.
Minggu pukul 13:30
, ntah mengapa aku sangat merindukan Adinda
, aku tahu ini perasaan yang salah ,
aku merindukan wanita yang sudah bersuami,
akupun mencoba mengingat kenangan-kenangan dahulu
dengan mengujungi tempat dimana kita
pertama kali bertemu, dengan harapan aku
bisa kembali berbincang-bincang dengannya, meskipun
sebatas sebagai seorang teman . sesampainya disana
aku tak melihatnya sama sekali. Akhirnya
aku pulang dengan menaiki mobil pribadiku.
Tak pernah kubayangkan sebelumnya akhirnya
aku bertemu dengannya di perjalanan aku
pulang, akupun turun dan mencoba menyapanya dari
dekat. Kini aku telah sedikit-demi sedikit
belajar bahasa isyarat,
“Assalamualaikum Adinda, “
“Waalaikumsalam , kamu bagas.?”
“iya Adinda , ini aku , masa kamu sudah lupa dinda denganku, sedang apa kamu disini.? Dan mana suamimu.?”“Aku hanya berjalan-jalan saja, aku kesini sendiri . oh iya bagaimana keadaanmu sekarang”“Seperti yang kamu lihat , Allhamdulillah aku baik , bagaiman dengan kamu dan suamimu.? “
. . . . . . .“Aku juga baik , aku sekarang sendiri , sudah 3 tahun aku berpisah dengan suamiku, aku telah bercerai dengannya”
Rencana Allah
memang tak pernah diduga , aku masih
tak percaya Adinda mengalami nasib seburuk
itu , kini dia telah bercerai dari
suaminya, akupun tak pernah menyangka suaminya
menceraikannya karena Adinda dinyatakan tidak
bisa memberikan keturunan untuknya.
Bagaimana
bisa wanita sebaik dan setegar ia
bisa meraskan penderitaan yang amat
terlalu pedih. Sejak bertemu dengannya samapai
sekarang pandanganku tentangnya tak pernah
berubah , dia adalah wanita yang
sangat mengagumkan. Dan jujur sampai saat
ini aku masih mencintainya, dan akhirnya
aku beranikan diri untuk mengutarakan semua
perasaanku kepadanya.
“Adinda , sejak pertama kali aku bertemu denganmu , dan sampai saat ini perasaanku tak pernah berubah , aku sangat mencintaimu bahkan perasaan cintai ini semakin bertambah samapi sekarang. Maukah engkau menjadi istriku Adinda.?” (menatapnya)“Bagas engkau adalah laki-laki yang baik, pintar dan sopan , tentu banyak sekali wanita yang ingin menjadi istrimu , bagiku aku tak pantas menjadi istrimu , aku ini seorang buta dan tuli , dan sekarang aku ini wanita mandul ,”
“Adinda , aku tak pernah peduli hal itu , meskipun kamu buta, tuli dan wanita mandul , tapi cintaku tak pernah buta dan tuli , aku igin menjadikanmu istriku , meskipun engkau tidak bisa memberikaku keturunan , aku tak peduli . aku mohon biarkanlah aku menjagamu sebagai suamimu”
"Tentu
engkaupun tahu , jika hati bisa aku atur , mungkin sudah
sejak lama aku melupakanmu , tapi ntah bagaimana caranya aku
bisa melupakanmu , sementara hatiku begitu tegas mencintaimu ,
aku mohon Adinda jangan biarkan hati ini hancur untuk yang
kedua kalianya, menikahlah denganku dan jadilah istriku , aku
mohon ."
“Baiklah aku mau
menjadi istrimu , namun sebelum aku menikah
denganmu , aku ingin memintamu menemui
orang tuamu dan katakana semua tentangku ,
jika ia menerima keadaanku , aku akan bersedia
menjadi istrimu”
“Sungguh Adinda , kamu mau menikah denganku .? . Tentu Adinda ,
aku akan segera memberi kabar kepada
kedua orang tuaku akan hal baik ini , “
Akhirnya keesokan
harinya aku berencana untuk menemui kedua
orang tuaku dijakarta , untuk meminta izin
kepadanya dan membanya menemui wanita yang
sangat aku sayangi yaitu Adinda, sebelum
aku pergi ke Jakarta aku sempatkan
menemui Adinda untuk berpamitan, dan aku
akan memberikanya sesuatu.
“Adinda, aku hari ini akan pergi menemui orang tuaku , dan mungkin akan memerlukan waktu yang agak lama, untuk meyakinkan kedua orang tuaku , aku ingin engaku sabar menungguku , mungkin akan pulang kesini setelah 2 minggu. Dan ini untukmu”“Apa ini.?”“Itu coklat berbentuk hati Dinda, mungkin berkesan seperti anak remaja, tapi aku igin engkau menjaga coklat itu selama aku pergi , anggaplah coklat itu adalah perasaanku untukmu , aku ingin engkau menjaganya seperti menjaga hatiku , dan ketika aku kembali bersama restu kedua orang tuaku kita akan bersama-sama memakan coklat cinta itu”
Dan akhirnya aku
pergi menemui kedua orang tuaku di Jakarta ,
harapan tentang pernikahan terus membayangiku ,
rupanya aku tak sabar untuk menikah
dengan Adinda , 6 haru sudah aku tinggal
bersama kedua orang tuaku di Jakarta, namun
aku belum juga berani mengatakan tentang
pernikahan , tapi aku harus berani tegas , dan
akhirnya aku memberitahukan semuanya , seperti
yang pernah aku bayangkan sebelunya, kedua orang
tuaku tak merestuiku dengan Adinda menikah ,
tapi aku tak pernah menyerah untuk
meyakinkannya . hingga suatu saat aku
mendengar sesuatu yang menyakitkan bagiku ,
aku akan dijodohkan dengan wanita anak
dari sahabat ibuku .
Berkali-kali aku
mencoba mengatakan kepada kedua orang tuaku
bahwa aku tak mau dijodohkan dengan
wanita yang tidak aku cintai , namun
seberapa besarpun usahaku untuk meyakinkan
hati kedua orang tuaku , mereka tetap
dengan pendiriannya, aku sangat merindukan Adinda
, aku sangat ingin memeluknya dan
menikah dengannya , namun akupun tak mau
jadi anak durhaka , dan akhirnya aku
mengalah dengan keputusan orang tuaku.
Akhirnya 2
minggupun telah berlalu , kini aku
telah putus asa , mungkin aku tak
akan pernah berjodoh dengan Adinda.
Jum’at 22 Maret
2013 pukul 19:30 aku , ibuku dan ayah
pergi menemui calon istriku yang sama
sekli aku tak tahu orangnya dan tak
aku cintai. Namanya Anita , meskipun ia cantik
namun hatiku tak pernah bisa berpaling
dari Adinda , makan malam sambil membicarakan
tentang perjodohanpun dimulai , ntah apa yang
mereka bicarakan aku tak pernah ingin
tahu dan tak mau tahu , meskipun
aku berada dalam tempat yang sama
tapi aku tak bisa tidak memikirkan Adinda ,
akhirnya Anita membuka pembicaraan denganku.
“Mas Bagas terlihat pendiam , tapi aku suka mas Bagas tampan , mas Bagas jika bulan depan saja pernikahnya apa mas Bagas tidak keberatan”
“Iya, hmmm ntahlah yang jelas , dahulu ibuku pernah mengatakan padaku , bahwasannya manusia itu dilahirkan dengan jodohnya masing-masing , dan setiap hari aku memikirkan hal itu , aku berdoa siapapun wanita yang akan menjadi jodohku , ntah itu cantik ataupun tidak , aku ingin seseorang itu adalah seseorang yang aku cintai dari hatiku yang paling dalam , dan semua doaku terkabul , aku menemukannya dan aku sangat mencintainya. hari ini tepat malam ini seseorang wanita yang begitu amat mencintaiku dan begitupun denganku , mungkin ia telah lama menunggu kedatanganku , dengan sejuta harapannya , seorang gadis bisu yang amat membuatku terpesona bukan karena kecantikannya ataupun parasnya, aku mencintainya karena ia selalu datang difikiranku dan membuat hidupku yang sekarang bisa seperti ini , dan saat ini aku merasa sangat berdosa dan tidak berguna, kini akhirnya aku telah memberikanya harapan kosong ,”
Aku tak mengerti
mengapa aku bisa mengatakan hal tersebut ,
rasanya kata-kata itu begitu saja keluar
dari mulutku , dan aku tak menyangka
kata-kataku itu membuat semuanya terharu ,
dan akhirnya Anita membatalkan perjodohan ini ,
rupanya ia sangat merasakan apa yang
dirasakan sesema wanita , dan akhirnya kedua
orang tuakupun merestuiku dengan Adinda,
Senin, 25 Maret
2013 , meskipun hari ini telah
melebihi 3 hari dari waktu aku
berjanji akan kembali menemui Adinda dan
membawa restu kedua orang tuaku tapi
aku tetap optimis menemui Adinda sang
pujaan hatiku , pukul 10 pagi akhirnya
aku sampai dikota serang, dengan perasaan
yang amat bahagia aku menemuinya ,
sesampainya depan rumahnya , aku tak
menyangka mantan suaminya terlihat pergi
dari rumahnya , rasnya hatiu sangat sakit
melihatnya . dan akhirnya aku menghampiri Adinda
dipelataran rumahnya dengan emosi aku
berdialog dengan isyarat.
“Untuk apa dia menemuimu.? Apakah dia masih mencintamu dan ataukah kamu juga masih mencintainya.?”“Bagas, kamu jangan salah paham dulu , aku minta maaf jika kedatangnya menemuiku membuatmu emosi , tapi percayalah dia hanya ingin menemuiku karena hanya ingin tahu kabarku. Aku mohon kamu jangan salah paham dulu”“Benar begitu.? Aku harap kamu selalu jujur padaku, dan untuk kali ini aku percaya kepadamu. Oh iya kamu masih menyimpan coklatnya kan, … kamu masih ingat dengan janjiku ku kan , janji kita , “
“Maafkan aku coklatnya…”
Aku tak tahu
apa yang sedang merasukiku , aku begitu
marah padanya , padahal dia sudah
meminta maaf, saat itu aku begitu marah ,
aku tak peduli meskipun dia bisu dan
tuli seharusnya ia menjaga amanahnya, dan
tanpa sadar aku telah mengucapkan kata-kata
kasar yang seharusnya tidak aku katakana.
“Kamu itu
seharusnya menjaga amanah yang aku berikan
, meskipun kamu bisu dan tuli
seharusnya kamu bisa menjaga coklat itu
untuku , jika kamu sudah tidak bisa
menjaga coklat yang aku berikan kepadamu ,
bagaiman engkau bisa menjaga cinta kita
berdua”
Ntah apa yang
sudah aku lakukan , kata-kata itu begitu
sangat terdengar menyakitkan baginya, seharusnya
aku sadar hanya karena coklat yang
kuberikan dia hilangkan aku bisa semarah
ini padanya ,
“Adinda maafkan aku , aku tak bermaksud mengatakan hal itu kepadamu, mungkin saat ini aku sangat terbawa emosi , adinda aku mohon maafkan aku”
Aku melihat air mata menetes dari kelopak matanya ,
“Bagas aku tahu dan sangat tahu aku ini bisu dan tuli , aku tak pernah tahu bagaimana cara berteriak , aku tak pernah tahu bagaimana cara mendengar , yang aku tahu aku sanagat merindukanmu saat engkau pergi menemui orang tuamu , dan tentu kamu tahu bagaimana seseorang menangis karena menahan rindu , aku kira engkau tak akan pernah kembali menemuiku lagi , dan rasa rinduku rasanya membuat aku ingin berteriak , tapi aku tak bisa , kamu pernah bilang bahwa anggaplah coklat yang kamu berikan itu seperti hati dan perasaanmu, setiap malam aku merindukanmu , dan melihat coklat itu sedikit demi sedikit meleleh , aku tidak mau jika sampai coklat itu habis sia-sia dan akhirnya aku memakan coklat yang pernah engkau berikan kepadaku , aku ingin jika engkau tak pernah kembali lagi kepadaku , aku telah merasakan cinta dan kasih sayangmu.. karena aku sangat mencintaimu.”
Mendengar hal itu
rasanya aku ingin menangis , akhirnya aku
meminta maaf dan meminta maaf kepadanya
, aku tak pernah tahu bahwa
dirinyapun merasakan kerindua yang amat
sangat seperti aku merindukannya , dan aku
bersyukur akhirnya Adinda memaafkanku dan
akhirnya pernikahan diantara kitapun terlaksana.
Kini aku telah
genap berusia 23 tahun dan istriku
berusia 28 tahun , tapi aku tak
pernah peduli tentang hal itu karena
aku sangat bahagian telah memiliki jodoh
seperti Adinda , dan akhirnya kisah dalam
tulisan-tuliasnku yang aku tulis dahulu
ketika aku masih dalam pencarian jodohku
akhirnya telah sempurna aku buat dalam
sebuah novel dan akan aku berikan
untuk istri tercintaku Adinda. Dengan tulisanku
semoga banayak orang akan sadar bahwa
tak ada kekuarangan dalam cinta , yang
ada hanyalah kesempurnaan , karena cinta
bukan untuk dicari kekurangannya , tapi
untuk saling melengkapi agar dapat menjadi
kesempurnaan.
Ya Allah Aku
mencintainya, aku ingin menjadi mulut
dan telinga untuknya selama aku hidup ,
I LOVE YOU ADINDA
PEMBACA YANG TERHOR MAT
Dimohon dengan sangat jika kalian suka atau tertarik dengan setiap kisah yang disajikan di blog tulaga ini , kami mohon jika kalian mengambil cerita dan diposting ulang diblog kalian masing-masing mohon mencantumkan sumbernya, karena sebuah tulisan itu tidak mudah untuk dibuat , jadi mohon menghargai karya orang lain jika kalian ingin dihargai
PEMBACA YANG TERHOR MAT
Dimohon dengan sangat jika kalian suka atau tertarik dengan setiap kisah yang disajikan di blog tulaga ini , kami mohon jika kalian mengambil cerita dan diposting ulang diblog kalian masing-masing mohon mencantumkan sumbernya, karena sebuah tulisan itu tidak mudah untuk dibuat , jadi mohon menghargai karya orang lain jika kalian ingin dihargai
Maaf min ane mau nanya apakah boleh cerita ini ane jadikan film pendek ??
BalasHapus